Feature Top (Full Width)

Kognitivisme

Kamis, 16 Maret 2017



TADARUS PEDAGOGI TOPIK 1 BAGIAN 2
Asip Suryadi

Meri kita lanjutkan tadarus pedagogi kita. Di topik sebelumnya kita mendiskusikan teori behaviorisme dan penerapannya. Mari kita sambung dengan teori belajar kedua, yaitu kognitivisme.

 Jean Piaget

Kognitivisme adalah gerakan revolusional mengkritik behaviorisme di tahun 1960-an.  Menurut kognitivisme, belajar bukan sekedar perubahan perilaku yang dapat diamati secara kasat mata, melainkan aktivitas mentalseperti berpikir (thinking), mengingat (memorizing), pemecahan masalah (problem solving),  menganalisis-sintesis, kreativitas dan sejenisnya. Kognitivisme menguak ruang gelap (black Box) yang ada pada pikiran manusia untuk memahami bagaimana proses berpikir dilakukan.
Tokoh utama kognitivisme adalah Jean Piaget yang hidup (1896-1980). Ia seorang ahli biologi-zoologi, sekaligus ahli psikologi klinis di Universitas Geneva Swiss. Ia lebih terkenal dengan teori psikologi perkembangan (development of human cognition-intellegence). Tokoh lain yang menjadi empu kognitivisme adalah Bruner (Jerome Seymour Bruner 1915 –2016) dari Amerika.

Teori utama psikologi kognitif terdiri dari dua bagian. Pertama usia perkembangan (cognitive development), dan kedua struktur kognitif  (cognitive structure). Menurut Piaget, seorang anak berkembang melalui 4 tahap yaitu tahap pre-operational(0-2 tahun) tahap sensory-motor (2-7 tahun), tahap dua concrete operational(7- 11 tahun), dan tahap formal operational (11 tahun dan selanjutnya). Setiap tahapan memiliki cirri perkembangan tertentu. Teori ini member petunjuk bagi para guru dan praktisi psikologi untuk berkomunikasi dengan anak pada umur tertentu. Guru sebaiknya mempelajarinya agar dapat memahami cara berkomunikasi dengan siswa pada tahapan tertentu. Dengan memahaminya guru dapat memilih matode, media dan sumber belajar.

Pada topik ini tidak akan membahas perkembangan kognitif tapi mengangkat topik struktur kognitif. Topik perkembangan kognitif insya-Allah kita bahas pada topik berikutnya.
Struktur kognitif adalah sebuah ruang dimana manusia dapat memproses data untuk memahami suatu infomasi menggunakan kemampuan otak. Hasil dari proses tersebut adalah pengetahuan. Ada 3 fungsi dari struktur kognitif yaitu kemampuan membandingkan Comparative thinking structures, kemampuan menyajikan informasi dalam bentuk symbol-simbol (Symbolic representation structures), dan kemampuan menyimpulkan (Logical reasoning structures). Ketiga kemampuan tersebut terkait antara satu dengan lainnya.
Secara singkat, struktur kognitif manusia dapat diandaikan seperti sistem dalam sebuah perangkat komputer. Dalam perangkat tersebut terdapat perangkat input (masukan), processor (pengolahan) dan storing (penyimpanan). Dalam perangkat computer Informasi di-input melalui perangkat pad, keyboard, camera, sound recorder, video recorder dan sejenisnya. Informasi yang telah di-input diproses menggunakan prosessor. Kalau Anda mendengan “Pentium”, itu nama salah satu prosessor yang  paling banyak digunakan dalam komputer di Indonesia. Alat tersebut dapat memproses mengolah data seperti yang Anda inginkan. Contohnya Anda ingin mengubah warna tulisan menjadi merah atau biru, alat tersebut akan melakukannya dengan cepat. Kalau Anda ingin mengolah data angka untuk mencari rerata, median, modus dan kecenderungan lainnya, prosesor akan melakukannya. Apabila informasi sudah diolah maka disimpan di memori (RAM=random access memory).  Data yang tersimpan dalam memori dapat dipanggil lagi apabila dibutuhkan.

Struktur kognitif manusia fungsinya mirip seperti itu. Informasi di-input melalui panca indera (mata-hidung, telinga, lidah dan kulit). Informasi yang diterima diolah dalam saraf otak menjadi ilmu pengetahuan dan dismpian di bagian ingatan. Apabila diperlukan pengetahuan tersebut dapat dipanggil lagi. Fungsi otak yang berfungsi mengolah dan menyimpan data terletak dalam sistem limbik  pada bagian hyppocampus yang terletak di otak bagian dalam.


Misalnya, kemarin seorang anak melihat pesawat terbang berwarna putih, bertuliskan huruf berwarna biru dengan logo menyerupai burung. Ukurannya besar, sebesar rumah. Infomasi tersebut diolah dalam otak sehingga membentuk pengetahuan. Apabila ditanya hari ini mengenai apa yang ia lihat kemarin maka anak tersebut akan menjawab sesuai dengan hasil olahan data yang telah dilakukan.

Proses menerima informasi, dan mengolahnya menjadi pengetahuan yang bermakna dan berkesan, kemudian menyimimpannya dalam memori, itulah yang disebut belajar menurut kognitivisme.

Berdasarkan teori tersebut, menurut Anda apa yang harus dilakukan agar belajar dapat dilakukan dengan mudah dan cepat? Tentu saja yang pertama, informasi harus disampaikan dengan jelas. Semakin banyak informasi yang ditangkap, maka semakin banyak data yang dapat diolah. Itulah fungsi penggunaan sumber, media dan alat belajar. Oleh karena itu gunakan sumber-media-dan alat belajar yang melibatkan seluruh pancaindera. Ketika informasi hanya diperoleh dari satu panca indera saja maka lebih banyak kemungkinan untuk salah tafsir. Makanya ketika ketika belajar siswa hanya memperoleh informasi dari mendengarkan saja maka informasi tersebut menjadi kurang lengkap untuk diolah sehingga pengetahuan yang terbentuk bisa keliru.

Sementara itu dulu tema tadarus kita hari ini. Masih banyak tema seputar kognitivisme yang kita harus diskusikan. Kita akan lakukan selanjutnya.
Selamat berdiskusi.

Sumber gambar:
1. Jean Piaget: http://www.biography.com/people/jean-piaget-9439915#synopsis, 16 maret 2017-03-16. 
2. Gambar otak: http://www.human-memory.net/brain_parts.html, 16 Maret 2017



1 comments:

femy afriani mengatakan...

menurut teori kognitivesme diatas informasi harus diterima secara lengkap melibatkan keaktifan seluruh panca indera,bagaimana hal tersebut dapat diterima dengan baik karena setiap anak didik memiliki kemampuan berbeda seperti,menonjol dalam penerimaan audio,visual atau kinetik saja

Posting Komentar

Ipsum

Delete this widget in your dashboard. This is just an example.

Dolor

Delete this widget in your dashboard. This is just an example.