Feature Top (Full Width)

GAGU ANALISIS

Kamis, 03 Mei 2018

Ini soal try out matematika SD:
Hasil pengukuran dengan termometer Celcius, suhu segelas cairan adalah -10 derajat Celcius (maaf penulisannya kurang bagus). Ketika disimpan di ruang terbuka suhunya meningkat 3 derajat celcius setiap 2 menit. Berapa suhu akhir setelah cairan tersebut disimpan 8 menit?
Berapa persen anak kelas VI yang dapat menyelesaikan soal tersebut dengan cepat dan tepat?

Ketika mengerjakan soal tersebut anak saya sibuk mengingat rumus. Lama saya tunggu, rumusnya tidak ditemukan, dan dia tidak kunjung selesai mengerjakanhnya setelah lebih dari 5 menit. Padahal soal rata-rata harus selesai dikerjakan 3 menit. Dia pasti melewatkan soal tersebut ketika ujian.
Ini penting untuk digarisbawahi bahwa guru kebanyakan tidak mengajar siswa cara berpikir, tetapi lebih banyak mengajarkan rumus. Akhirnya belajar matematika bukan mengajar cara berpikir, tetapi mengajarkan rumus. Ini adalah kekeliruan yang mendasar.

Allah tidak menurunkan rumus, tapi Allah memberi akal untuk berpikir. Mari kita mengubahnya pembelajaran untuk melatih cara berpikir. Kalau bisa jangan ajarkan rumus. Biarkan mereka menemukannya sendiri.

BUDAYA MENYONTEK


Oleh Asip Suryadi

Di sebuah arena Diklat saya mengatakan "Tidak boleh sedikitpun memberi kesempatan kepada siswa untuk menyontek". Lalu peserta Diklat serempak berseloroh "Kecuali kalau tidak ketahuan". Didengar dari suaranya, saya memprediksi lebih dari setengah jumlah peserta mengucapkannya secara serentak dengan nada yang nyaris sama. Seperti paduan suara.

Saya menganggap itu bercanda. Tapi agak membuat gerah juga, jangan-jangan itu keyakinan, persepsi dan sikap mereka. Saya mengkonfirrmasi dengan mengajukan pertanyaan "Apakah Anda setuju?" Tidak banyak yang menjawab.

Pagi berikutnya saya mengajak peserta untuk mensimulasikan 5 Budaya Kerja Kementerian Agama, kemudian secara khusus mengajak diskusi maknanya. Saya memberi penekanan terhadap nilai integritas. Saya lihat banyak yang menanggapinya datar-datar saja. Mungkin mereka ingin mengatakan: Ah teori...!!!

Besoknya saya mengajak lagi meneriakkan 5 Budaya Kerja Kemenag dengan harapan ada sebuah nilai yang tertanam meskipun secuil. Di akhir sesi Diklat kami memberi soal ujian. Ternyata banyak peserta Diklat (yang terdiri dari guru mata pelajaran) berusaha menyontek.

Saya mengelus dada.
Guru kencing berdiri
Murid kencing berlari
Berapa generasi lagi???

Sumber gambar: https://www.liputan6.com/global/read/2505190/7-modus-canggih-menyontek-yang-tak-terbayangkan, 9-7-2020

Ipsum

Delete this widget in your dashboard. This is just an example.

Dolor

Delete this widget in your dashboard. This is just an example.