Ini soal try out matematika SD:
Hasil pengukuran dengan termometer Celcius, suhu segelas cairan adalah -10 derajat Celcius (maaf penulisannya kurang bagus). Ketika disimpan di ruang terbuka suhunya meningkat 3 derajat celcius setiap 2 menit. Berapa suhu akhir setelah cairan tersebut disimpan 8 menit?
Berapa persen anak kelas VI yang dapat menyelesaikan soal tersebut dengan cepat dan tepat?
Hasil pengukuran dengan termometer Celcius, suhu segelas cairan adalah -10 derajat Celcius (maaf penulisannya kurang bagus). Ketika disimpan di ruang terbuka suhunya meningkat 3 derajat celcius setiap 2 menit. Berapa suhu akhir setelah cairan tersebut disimpan 8 menit?
Berapa persen anak kelas VI yang dapat menyelesaikan soal tersebut dengan cepat dan tepat?
Ketika mengerjakan soal tersebut anak saya sibuk mengingat rumus. Lama
saya tunggu, rumusnya tidak ditemukan, dan dia tidak kunjung selesai
mengerjakanhnya setelah lebih dari 5 menit. Padahal soal rata-rata harus
selesai dikerjakan 3 menit. Dia pasti melewatkan soal tersebut ketika
ujian.
Ini penting untuk digarisbawahi bahwa guru kebanyakan tidak mengajar siswa cara berpikir, tetapi lebih banyak mengajarkan rumus. Akhirnya belajar matematika bukan mengajar cara berpikir, tetapi mengajarkan rumus. Ini adalah kekeliruan yang mendasar.
Allah tidak menurunkan rumus, tapi Allah memberi akal untuk berpikir. Mari kita mengubahnya pembelajaran untuk melatih cara berpikir. Kalau bisa jangan ajarkan rumus. Biarkan mereka menemukannya sendiri.
Ini penting untuk digarisbawahi bahwa guru kebanyakan tidak mengajar siswa cara berpikir, tetapi lebih banyak mengajarkan rumus. Akhirnya belajar matematika bukan mengajar cara berpikir, tetapi mengajarkan rumus. Ini adalah kekeliruan yang mendasar.
Allah tidak menurunkan rumus, tapi Allah memberi akal untuk berpikir. Mari kita mengubahnya pembelajaran untuk melatih cara berpikir. Kalau bisa jangan ajarkan rumus. Biarkan mereka menemukannya sendiri.