Feature Top (Full Width)

INDIKATOR KETERAMPILAN

Minggu, 13 Februari 2022

 


Oleh Asip Suryadi

Indikator keterampilan sering kali terlewat untuk dirumuskan padahal pada beberapa kasus ranah keterampilan lebih penting dari ranah pengetahuan. Misalnya pada mata pelajaran dan tingkatan tertentu pada mata pelajaran olahraga, prakarya dan seni. Mungkin ada guru yang merasa keslitan merumuskan indikatir keterampilan. Berikut kari kita lihat KD keterampilan mata pelajaran Fisika berikut:


4.1.  Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan kesetimbangan benda tegar.


Kata kunci yang terdapat pada KD tersebut adalah “membuat karya” yang terkait dengan “titik berat kesetimbangan benda tegar”.  Maksud dari KD tersebut adalah bahwa peserta didik harus menguasai keterampilan membuat karya. Keterampilan tersebut meliputi meliputi menyiapkan desain, memilih bahan, merangkai/membuat, menguji coba dan memperbaiki. Keterampilan tersebut harus diajarkan kepada peserta didika agar mereka terbiasa membuat produk, sehingga mereka dapat menjadi masyarakat yang produktif.

Lalu apa indikator yang dapat menunjukkan bahwa peserta didik sudah menguasai keterampilan tersebut. Tentu saja indikator utamanya adalah “produk” yang kenggunakan prinsip kesetimbangan benda tegar. Tentu produk yang dihasilkan tidak harus besar dan rumit. Misalnya alat demonstrasi atau mainan. Kemudian kata “karya” harus diterjemahkan menjadi lebih spesifik agar siswa jelas harus mengerjakan apa. Karya yang dimaksud misalnya alat demonstrasi atau mainan. Hal lain yang harus diperhatikan, jumlah indikator untuk keterampilan tidak perlu banyak-banyak. Pertimbangannya adalah waktu pembelajaran dan beban belajar peserta didik yang terbatas. Ketika guru menuliskan indikator keterampilan yang banyak maka memerlukan waktu dan perhatian yang lebih banyak dari guru. Batasannya, ketika indikator sudah dapat mewakili KD maka dianggap cukup. Berdasarkan pengalaman, jumolah indikator keterampilan yang dapat direalisasikan maksimal 3. Itupun apabila keterampilannya sederhana seperti merangkai, menyajikan dan sejenisnya. Kalau keterampilannya yang berujung ke produk yang rumit maka 1 saja.

Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut dapat dirumuskan indikator sebagai berikut:

Membuat alat demonstrasi kesetimbangan benda tegar sederhana dari bahan yang ada di sekitar.

 Atau alternatif indikator lainnya

Membuat mainan sederhana yang menerapkan prinsip kesetimbangan brenda tegar dari bahan yang ada di sekitar.

Indikaotr di tasa sanga spesifik dan dapat diukur hasilnya. Indikator tersebut ingisyaratkan bahwa peserta didik berlatih keterampilan dengan melakukan latihan membuat produk berupa mainan sederhana yang menggunakan  prinsip kesetimbangan.


INDIKATOR PENGETAHUAN

 


Oleh Asip Suryadi

Indikator untuk pengetahuan diturunkan dari KD pada KI-3 dengan menggunakan kata kerja operasional yang sering disebut KKO. Ada beberapa kelemahan yang sering ditemukan pada indikator pengetahuan. Kelemahan pertama indikator tidak mencakup seluruh substansi pengetahua ayang tertulis dalam KD. Kedua tingkat kompetensi indikator tidak setarap dengan tingkat kompetensi pada KD. Ketiga, pemilihan kata kerja operasional kurang tepat. Oleh karena itu ketika merumuskan indikator maka harus dilakukan dulu analisis tingkat kompetensi seperti yang sudah Anda lakukan pada sesi konseptualisasi.


  1. Langkah untuk merumuskan indikator pengetahuan sewcara umum sebagai berikut:
  2. Menganalisis tingkat kompetensi KD.
  3. Mengidentifikasi substansi materi yang terkansung dalam KD.
  4. Menjabarkan substansi materi kedalam poin-poin terkecil.
  5. Memilih kata kerja operasional yang tepat.
  6. Merumuskan kalimat indikator.
 Mari kita mencoba merumuskan contoh untuk KD mata pelajaran Fisika berikut.

3.1.     Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum sudut pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam olahraga.

  1. Tingkat kompetensi tertinggi adalah C3 (menerapkan). Tahap ini sudah dilakukan ketika melakukan analisis tingkat kompetensi. Tinggal melihatnya dalam tabel hasil analisis. 
  2. Substansi materi: Torsi, momen inersia, titik berat, dan momentum susut.
  3. Rincian substansi materi:

Cara menjabarkan materi kedalam sub materi dapat dilakukan dengan menggunakan peta konsep. Penjabaran materi kedalam sub materi harus dilakukan agar tidak ada sumbstansi yang terlewat dalam indikator. Langkah ini penting karena banyak kasus guru tidak menjabarkan KD kedalam indikator dengan tepat dan lengkap. Masih banyak guru yang bertanya: Berapa indikator yang harus dijabarkan dari sebuah KD? Tentu jawabanya adalah sesuai dengan substansi pengetahuan yang terkandung dalam KD.

1.   4. Kata kerja operasional dan rumusan indikator


Pada tabel di atas, satu sub materi dijabarkan kedalam 5 indikaotor. Indikator berikutnya terkait dengan sub materi momen inersia, titik berat dan momentum sudut. Jumlah indikator sangat tergantung pada substansi materi yang ada pada sub materi tersebut. 




Ipsum

Delete this widget in your dashboard. This is just an example.

Dolor

Delete this widget in your dashboard. This is just an example.